KELAS SOSIAL, STATUS SOSIAL DAN PERANAN SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat: 1. mendefinisikan kelas sosial atau golongan sosial; 2. mengklasifikasikan kelas sosial atau golongan sosial; 3. menjelaskan pengertian status sosial; 4. menyebutkan cara-cara memperoleh status; 5. menarik kesimpulan akibat adanya status; 6. menguraikan pengertian peranan sosial/role; 7. mengklasifikasikan cakupan peranan; 8. menyebutkan fungsi peranan sosial. |
1. Definisi Kelas Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
2. Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
a. | Berdasarkan Status Ekonomi.
| ||||||||||||||||||||||
|
| ||||||||||||||||||||||
|
| ||||||||||||||||||||||
|
| ||||||||||||||||||||||
b. | Berdasarkan Status Sosial Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah. Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra. | ||||||||||||||||||||||
c. | Berdasarkan Status Politik Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain: - pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa. - pejabat legislatif, dan - pejabat yudikatif. Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
|
Sudahkah Anda pahami betul mengenai pengertian kelas sosial atau golongan sosial? Bagus! Kalau Anda telah memahaminya. Namun, apabila belum paham benar, coba ulangi membacanya sekali lagi. Kalau sudah paham, bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan pelajarannya?
Mari, simak dan pahami pengertian Status sosial berikut ini!
3. Pengertian Status Sosial
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
Apa itu sistem sosial ?
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.
4. Cara Memperoleh Status
Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
a. | Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb. |
b. | Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb. |
c. | Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb. |
5. Akibat Adanya Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
Macam-macam Konflik Status:
a. | Konflik Status bersifat Individual: Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri. | |
| Contoh: | - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga |
| | - Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja. |
b. | Konflik Status Antar Individu: Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya. | |
| Contoh: | - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga |
| | - Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka. |
c. | Konflik Status Antar Kelompok: Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. | |
| Contoh: | Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing. |
6. Pengertian Peranan Sosial
a. | Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan, Contoh: | ||||
| Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
| ||||
| Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat gambar 2). Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor. | ||||
b. | Konflik Peranan Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna. Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas. Pernahkah Anda mengalami konflik peranan? Misalnya, saat Anda tertekan ketika harus menjelaskan peranan anak dan siswa dalam waktu yang bersamaan? Hanya Anda yang bisa menjawabnya! |
7. Tiga Cakupan Peranan Sosial
Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:
1. | Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. | |
| Contoh: | Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya. |
2. | Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat. | |
| Contoh: | seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya. |
3. | Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat. | |
| Contoh: | Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat. |
8. Fungsi Peranan Sosial
Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
1. | Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu. |
2. | Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb. |
3. | Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb. |
Nah, kini Kegiatan Belajar 1 telah Anda selesaikan. Cobalah kalau Anda ulangi membacanya sekali lagi. Dengan membaca berulang-ulang niscaya Anda lebih memahaminya, dan dapat dengan mudah mengerjakan latihan/tugas-tugas berikut ini.
PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat: 1. mendata pengaruh Diferensiasi sosial dan Stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat, 2. menarik kesimpulan sikap yang relevan dalam masyarakat akibat perbedaan Status dan Peranan Sosial. | |
| |
1. Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat
A. | Pengaruh Diferensiasi Sosial Pada Modul terdahulu Anda telah mempelajari Diferensiasi Sosial. Masih ingatkah Anda perbedaaan antara Kemajemukan Sosial dengan Heterogenitas Sosial? Ada dua hal dalam Diferensiasi Sosial yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Mari kita bahas: | ||||||||
|
| ||||||||
|
| ||||||||
B. | Pengaruh Stratifikasi Sosial Selain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga munculnya kelas-kelas sosial atau golongan sosial yang telah kita pelajari pada Modul terdahulu. Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya. Pelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahankemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah); dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang miskin. |
2. Sikap yang Relevan dalam Masyarakat Akibat Perbedaan Status Sosial dan Peranan Sosial
Perbedaan status dan peranan sosial dapat mengakibatkan munculnya pola tindakan masyarakat baik positif maupun negatif.
Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan. Dapatkah Anda memberi contoh yang lain? Misalnya di keluarga atau masyarakat sekitar Anda!
Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan konsekwesnsi perbedaan peran dan status sosial terhadap pola tindakan dan interaksi sosial tampak dalam bagan berikut ini:
Hal yang paling menonjol dari dampak negatif pengaruh perbedaan peran dan status sosial dalam masyarakat adalah munculnya:
a. | Konflik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Bagaimana mengatasi Konflik? Konflik dapat diatasi dengan jalan Akomodasi. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tesebut dengan bekerja sama. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
b. | Disintegrasi sosial Yang dimaksud dengan disintegrasi ialah adanya kemerosotan integritas (persatuan & kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi. Munculnya disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat perbedaan peran dan status sosial tersebut dalam wujud antara lain:- Prasangka - Kecemburuan sosial - Frustasi - Agresivitas, dan - Perilaku menyimpang. Kondisi negatif tersebut di atas jika dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk pengendaliannya akan mengakibatkan terganggunya ketertiban hidup bermasyarakat. Dengan demikian, pengendalian sosial untuk mengatasi gejolak sosial menjadi penting keberadaannya sebagai unsur pembentuk struktur masyarakat. |
Nah, kini kegiatan belajar 2 telah Anda selesaikan.
Selamat! Cobalah Anda ulangi membaca kembali dengan lebih konsentrasi, sehingga materi pelajaran dapat Anda kuasai lebih mendalam. Dan untuk lebih memperdalam makna dan praktek mengenai Pengaruh Diferensiasi & Stratifikasi Sosial, selesaikan tugas di bawah ini dengan baik.
Selamat! Cobalah Anda ulangi membaca kembali dengan lebih konsentrasi, sehingga materi pelajaran dapat Anda kuasai lebih mendalam. Dan untuk lebih memperdalam makna dan praktek mengenai Pengaruh Diferensiasi & Stratifikasi Sosial, selesaikan tugas di bawah ini dengan baik.
KEGIATAN 2: |
a. | Studi Kasus Datalah secara rinci pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial yang terdapat dalam masyarakat disekitar Anda! - Kemajemukan Sosial apa saja yang ada disekitar Anda? - Heterogenitas sosial apa saja yang ditemui? - Lapisan-lapisan sosial apa saja yang muncul? - Kelas-kelas sosial apa yang ada? - Gaya hidup atau kemudahan hidup seperti apa yang terlihat? |
b. | Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c, d atau e ! | ||
1. | Kemajemukan disuatu masyarakat dapat menjadi ...
| ||
2. | Rakyat Indonesia yang majemuk dapat menjadi satu kesatuan karena mengembangkan sikap yang utama, yaitu ...
| ||
3. | Alasan terjadinya kemajemukan yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya adalah karena perbedaan:
| ||
4. | Kecemburuan sosial pada masyarakat majemuk terjadi apabila di masyarakat terjadi ...
| ||
5. | Kemajemukan masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria budaya ditandai dengan adanya contoh berikut: a. Salah satu etnis merupakan mayoritas bangsa Indonesia b. Kebebasan melakukan hubungan amalgamasi antar etnis di berbagai wilayah. c. Sering terjadi pertentangan antar etnis. d. Tidak ada etnis yang mayoritas dan minoritas. e. Diakuinya keberadaan berbagai etnis beserta komunitasnya. | ||
6. | Adanya kemerosotan integritas atau hancurnya kesatuan kelompok:
| ||
7. | Kemudahan seseorang untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas hidup:
| ||
8. | Setiap pekerjaan merupakan bagian dari struktur masyarakat, karena ...
| ||
9. | “Perempuan toh akhirnya ke dapur juga”, adalah pandangan gender berdasarkan faktor:
| ||
10. | Pola tindakan masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peranan sosial akan muncul secara ...
|
PENUTUP
Kembali Anda telah menyelesaikan Modul! Selamat untuk usaha Anda! Anda tentunya telah mendapatkan pemahaman dan pengertian yang mendalam dari bahasan Modul ini. Semoga! Jika sekiranya Anda masih belum paham benar, cobalah baca kembali berulang-ulang. Anda dapat juga berdiskusi dengan teman, atau membaca buku dari sumber-sumber lain, boleh juga bertanya kepada guru bina Anda.
Selamat sekali lagi untuk Anda! Semoga usaha dan hasil belajar Anda selalu sukses.
Rangkuman
1. | Pengertian Kelas Sosial atau Golongan Sosial. Istilah kelas sosial mempunyai arti yang relatif. Istilah kelas sosial lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial berdasarkan atas kriteria ekonomi. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. | Pembagian Kelas Sosial atau Golongan Sosial.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3. | Pengertian Status Sosial. Status/kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat berkaitan dengan hak dan kewajibannya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4. | Cara memperoleh Status. Ascribed Status : diperoleh sejak lahir Achieved Status : diperoleh dengan usaha/sengaja Assigned Status : diperoleh dari kombinasi Ascribed & Achieved Status | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5. | Akibat yang ditimbulkan dari Status Sosial Konflik Status: pertentangan karena statusnya a. Konflik status bersifat individual b. Konflik status antar individu c. Konflik status antar kelompok | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6. | Pengertian Peranan Sosial Tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan/status. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7. | Konflik Peranan Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8. | Tiga cakupan Peranan Sosial 1. Norma-norma yang dihubungkan dengan posisi 2. Konsep tentang apa yang dapat dilakukan 3. Perilaku individu yang penting dalam struktur sosial | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
9. | Fungsi Peranan sosial 1. mempertahankan kelangsungan struktur sosial 2. membantu mereka yang tidak mampu 3. sarana aktualisasi diri | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10. | Pengaruh Diferensiasi Sosial
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
11. | Pengaruh Stratifikasi Sosial Timbulnya pelapisan sosial, kelas sosial atau golongan sosial Tindakan-tindakan warga masyarakat Munculnya life chesser : kemudahan hidup life style : gaya hidup | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
12. | Hal-hal yang muncul sebagai akibat adanya perbedaan status sosial dan peranan sosial.
|
3 comments:
Thanks gan. Bermanfaat banget blognya. Hahahahaha. :33 :34
Boleh tau sumber yang diambil dari tingkatan dan kelas sosial ekonomi tidak? kalo iya boleh di share dong,, lagi butuh refernsi nihhh, terima kasih
Kelas sosial boleh di beda-bedakan tetapi kami umat muslim tetap satu hati dan satu kelas menuju kebenaran :22
Post a Comment