Sunday, June 13, 2010

Orang Mati Juga Tak Bisa Lepas dari Internet

Bahkan orang mati pun tak bisa melarikan diri dari internet, setelah pemerintah Hong Kong membuka gerbang tempat pemakaman virtual.
Dalam budaya China, saudara diharapkan untuk mengunjungi pemakaman sedikitnya sekali setahun untuk memberikan penghormatan.
Sekarang, pelayat cukup mengunjungi memorial.gov.hk dan membuat sebuah halaman pemakaman gratis.
Sampai 100.000 pengguna dapat meng-upload foto dan video orang yang mereka cintai, menulis deskripsi dan belasungkawa.
Keluarga dan teman-teman dapat membuat sesajen tradisional, menggunakan simbol emoticon khas China yang menggambarkan buah, bunga dan lilin.
Bahkan ada emoticon babi panggang, ayam dan uang kertas yang semuanya populer dalam tradisi pemakaman China.
Pelayat juga dapat meng-upload gambar apapun bagi keluarga mereka yang telah mati, misalnya halaman balap dari koran, atau semangkuk mie lezat favorit bagi yang telah meninggal.
Tapi orang belum bisa menawarkan dupa yang merupakan perngorbanan penting, karena download bau asap belum ditemukan.
Halaman selamat datang kuburan online itu mengusung awan putih halus di langit biru, dan sinar matahari.
"Tinggalkan pesan untuk orang-orang tercinta Anda," kata situs itu yang menjelaskan bahwa fasilitas itu ditujukan untuk "memfasilitasi masyarakat untuk membayar upeti dan menunjukkan belasungkawa bagi orang-orang tercinta mereka setiap saat, dan dari mana saja".
Hanya orang Hong Kong yang bisa didaftarkan dan harus dikonfirmasi telah mati, dan sudah dimakamkan atau dikremasi di kota itu.
"Anak-anak muda mungkin menyukai ide itu," kata Ng Yiu-tong, ketua asosiasi pemakaman di kota itu, lapor South China Morning Post.
"Namun generasi tua masih lebih suka untuk mengunjungi makam secara pribadi."
Untuk mendiringan situs itu pemerintah mengeluarkan biaya HK$ 1 juta dan tambahan HK$ 800.000 per tahun untuk menjalankannya.
Ruang untuk orang mati adalah masalah besar di Hong Kong di mana pemakaman permanen langka dan mahal.
Kremasi tidak populer dalam budaya China, sehingga banyak keluarga memilih untuk menguburkan di pemakaman yang dikelola pemerintah dengan sewa selama 10 tahun. Setelah itu mayat dikremasi atau dimakamkan ulang di area yang lebih kecil, "/inilah.com"

0 comments:

Post a Comment

ShareThis

 

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


Blog Archive


let's learn to share Copyright © 2010 Check Google Page Rank