Saturday, June 19, 2010

KELAS SOSIAL, STATUS SOSIAL, PERANAN SOSIAL DAN PENGARUHNYA


KELAS SOSIAL, STATUS SOSIAL DAN PERANAN SOSIAL

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat:
1. mendefinisikan kelas sosial atau golongan sosial;
2. mengklasifikasikan kelas sosial atau golongan sosial;
3. menjelaskan pengertian status sosial;
4. menyebutkan cara-cara memperoleh status;
5. menarik kesimpulan akibat adanya status;
6. menguraikan pengertian peranan sosial/role;
7. mengklasifikasikan cakupan peranan;
8. menyebutkan fungsi peranan sosial.

1. Definisi Kelas Sosial

Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.

Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi. 

2. Klasifikasi Kelas Sosial

Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:
a.
Berdasarkan Status Ekonomi.
1)
Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya;
- Golongan kaya dan;
- Golongan miskin.
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
1 = golongan sangat kaya
2 = golongan kaya
3 = golongan miskin

Golongan pertama
:
merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua
:
merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga
:
merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.

2)
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk     didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.

3)
Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
1. Upper-upper class
2. Lower-upper class
3. Upper-middle class
4. Lower-middle class
5. Upper-lower class
6. Lower-lower class

Kelas sosial pertama
:
keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua
:
belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga
:
pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat
:
pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima
:
pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam
:
para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.

4)
Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
1.
Kelas puncak (top class)
2.
Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3.
Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4.
Kelas bawah (underdog class)
b.
Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.
c.
Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
- pejabat legislatif, dan
- pejabat yudikatif.
Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
A.
Kelas Sosial Atas (perwira)
Dari pangkat Kapten hingga Jendral
B.
Kelas sosial menengah (Bintara)
Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
C.
Kelas sosial bawah (Tamtama)
Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala
Sudahkah Anda pahami betul mengenai pengertian kelas sosial atau golongan sosial? Bagus! Kalau Anda telah memahaminya. Namun, apabila belum paham benar, coba ulangi membacanya sekali lagi. Kalau sudah paham, bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan pelajarannya? 
Mari, simak dan pahami pengertian Status sosial berikut ini!

3. Pengertian Status Sosial

Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya. 
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial. 
Apa itu sistem sosial ?
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat. 

4. Cara Memperoleh Status

Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
a.
Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
b.
Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
c.
Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.

5. Akibat Adanya Status Sosial

Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.

Macam-macam Konflik Status:
a.
Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.

Contoh:
- Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga 


- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja. 
b.
Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya.

Contoh:
- perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga


- Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka.
c.
Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Contoh:
Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing.

6. Pengertian Peranan Sosial

a.
Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan).
Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya.
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status.
Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan, Contoh:

Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
-
Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak.
-
Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi.

Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus (lihat gambar 2).

Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor.
b.
Konflik Peranan
Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna.
Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas.
Pernahkah Anda mengalami konflik peranan? Misalnya, saat Anda tertekan ketika harus menjelaskan peranan anak dan siswa dalam waktu yang bersamaan? Hanya Anda yang bisa menjawabnya!

7. Tiga Cakupan Peranan Sosial

Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:
1.
Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

Contoh:
Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya.
2.
Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat.

Contoh:
seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya.
3.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat.

Contoh:
Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat.

8. Fungsi Peranan Sosial

Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
1.
Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
2.
Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
3.
Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb.
Nah, kini Kegiatan Belajar 1 telah Anda selesaikan. Cobalah kalau Anda ulangi membacanya sekali lagi. Dengan membaca berulang-ulang niscaya Anda lebih memahaminya, dan dapat dengan mudah mengerjakan latihan/tugas-tugas berikut ini. 

PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat:
1. mendata pengaruh Diferensiasi sosial dan Stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat,
2. menarik kesimpulan sikap yang relevan dalam masyarakat akibat perbedaan Status dan Peranan     Sosial.


1. Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

A.
Pengaruh Diferensiasi Sosial
Pada Modul terdahulu Anda telah mempelajari Diferensiasi Sosial. Masih ingatkah Anda perbedaaan antara Kemajemukan Sosial dengan Heterogenitas Sosial? Ada dua hal dalam Diferensiasi Sosial yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Mari kita bahas:

a.
Kemajemukan Sosial : pengelompokkan masyarakat secara horisontal yang didasarkan pada adanya perbedaan Ras, Etnis (suku bangsa), klen, agama dsbnya.

Kemajemukan masyarakat Indonesia terbentuk karena beberapa hal seperti:
-
Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau besar kecil dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu kesatuan sukubangsa yang melahirkan berbagai ragam budaya. 
-
Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi (perkawinan campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum pendatang dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya. 
-
Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain menimbulkan perbedaan mata pencaharian penduduknya. Contoh: orang yang tinggal di wilayah pedalaman cenderung bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan yang tinggal di wilayah pantai sebagai nelayan/pelaut. 

Dapat ditarik kesimpulan dengan adanya Diferensiasi Sosial mempengaruhi terbentuknya anekaragam budaya, misalnya : bahasa, dialek, kesenian, arsitektur, alat-alat budaya, dsbnya.

b.
H e t e r o g e n i t a s
Ada dua macam Heterogenitas, yakni:
1)
Heterogenitas masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan.
Masyarakat Indonesia yang besar ini penduduknya terdiri dari berbagai profesi seperti pegawai negeri, tentara, pedagang, pegawai swasta, dsbnya. Setiap pekerjaan memerlukan tuntutan profesionalisme agar dpat dikatakan berhasil. Untuk itu diperlukan penguasaan ilmu dan melatih ketrampilan yang berkaitan dengan setiap pekerjaan. Setiap pekerjaan juga memiliki fungsi di masyarakat karena merupakan bagian dari struktur masyarakat itu sendiri. Hubungan antar profesi atau orang yang memiliki profesi yang berbeda hendaknya merupakan hubungan horisontal dan hubungan saling menghargai biarpun berbeda fungsi, tugas, bahkan berbeda penghasilan.
2)
Heterogenitas atas dasar jenis kelamin.
Di Indonesia biarpun secara konstitusional tidak terdapat diskriminasi sosial atas dasar jenis kelamin, namun pandangan “gender” masih dianut sebagaian besar masyarakat Indonesia.
Pandangan gender ini dikarenakan faktor kebudayaan dan agama. Apabila kita melihat kemajuan Indoensia sekarang ini, banyak perempuan yang berhasil mengusai Iptek dan memiliki posisi yang strategis dalam masyarakat. Maka sudah selayaknya perbedaan jenis kelamin dikatagorikan secara horisontal, yaitu hubungan kesejajaran yang saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Dari kedua macam Heterogenitas tersebut dapat ditarik kesimpulan : melalui Hetrogenitas memunculkan adanya profesionalismeprofesionalisme dalam pekerjaan, keterampilan-keterampilan khusus (skill), spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, penyadaran HAM, dsbnya.
B.
Pengaruh Stratifikasi Sosial
Selain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga munculnya kelas-kelas sosial atau golongan sosial yang telah kita pelajari pada Modul terdahulu. 
Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya. 
Pelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahankemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah); dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang miskin. 

2. Sikap yang Relevan dalam Masyarakat Akibat Perbedaan Status Sosial dan Peranan Sosial

Perbedaan status dan peranan sosial dapat mengakibatkan munculnya pola tindakan masyarakat baik positif maupun negatif.
Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan. Dapatkah Anda memberi contoh yang lain? Misalnya di keluarga atau masyarakat sekitar Anda!
Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan konsekwesnsi perbedaan peran dan status sosial terhadap pola tindakan dan interaksi sosial tampak dalam bagan berikut ini: 
Hal yang paling menonjol dari dampak negatif pengaruh perbedaan peran dan status sosial dalam masyarakat adalah munculnya: 
a.
Konflik

-
Menurut Dr. Robert MZ Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dsbnya. 
-
Dalam pengertian Sosiologis konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. 
-
Penyebab terjadinya konflik antara lain:
1.
adanya perbedaan kepribadian diantara mereka, yang disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang kebudayaan. 
2.
adanya perbedaan pendirian atau perasaan antara individu yang satu dengan individu yang lain, sehingga terjadi konflik diantara mereka. 
3.
adanya perbedaan kepentingan individu atau kelompok diantara mereka. 
4.
adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena adanya perubahan nilai/sistem yang berlaku. 
-
Bentuk-bentuk Konflik:
1.
pertentangan pribadi artinya konflik yang berlangsung antara dua orang.
2.
Pertentangan kelas sosial, artinya konflik antara kelas sosial yang ada dalam masyarakat.
3.
konflik rasial, artinya konflik antar suku bangsa yang ada.
4.
konflik internasional, artinya konflik yang terjadi antar negara yang disebabkan oleh perbedaan kepentingan.
-
Akibat-akibat Konflik:
1.
Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota
2.
Hancurnya atau retaknya kasatuan kelompok
3.
Adanya perubahan kepribadian seorang individu
4.
Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia

Bagaimana mengatasi Konflik?
Konflik dapat diatasi dengan jalan Akomodasi. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tesebut dengan bekerja sama.
b.
Disintegrasi sosial
Yang dimaksud dengan disintegrasi ialah adanya kemerosotan integritas (persatuan & kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi.
Munculnya disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat perbedaan peran dan status sosial tersebut dalam wujud antara lain:
- Prasangka
- Kecemburuan sosial
- Frustasi
- Agresivitas, dan
- Perilaku menyimpang.
Kondisi negatif tersebut di atas jika dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk pengendaliannya akan mengakibatkan terganggunya ketertiban hidup bermasyarakat. Dengan demikian, pengendalian sosial untuk mengatasi gejolak sosial menjadi penting keberadaannya sebagai unsur pembentuk struktur masyarakat.
Nah, kini kegiatan belajar 2 telah Anda selesaikan.
Selamat! Cobalah Anda ulangi membaca kembali dengan lebih konsentrasi, sehingga materi pelajaran dapat Anda kuasai lebih mendalam. Dan untuk lebih memperdalam makna dan praktek mengenai Pengaruh Diferensiasi & Stratifikasi Sosial, selesaikan tugas di bawah ini dengan baik.

KEGIATAN 2:



a.
Studi Kasus
Datalah secara rinci pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial yang terdapat dalam masyarakat disekitar Anda!
- Kemajemukan Sosial apa saja yang ada disekitar Anda?
- Heterogenitas sosial apa saja yang ditemui?
- Lapisan-lapisan sosial apa saja yang muncul?
- Kelas-kelas sosial apa yang ada?
- Gaya hidup atau kemudahan hidup seperti apa yang terlihat?
 
b.
Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara huruf a, b, c, d atau e !
1.
Kemajemukan disuatu masyarakat dapat menjadi ...
a. pemecah belah
b. pemicu konflik semangat
c. pemersatu
d. perubah massa
e. pendorong
2.
Rakyat Indonesia yang majemuk dapat menjadi satu kesatuan karena mengembangkan sikap yang utama, yaitu ...
a. akomodatif
b. solidaritas
c. toleransi
d. asimilasi
e. stratifikasi
3.
Alasan terjadinya kemajemukan yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya adalah karena perbedaan:
a. iklim
b. mata pencaharian
c. pola pikir
d. letak geografis
e. generasi
4.
Kecemburuan sosial pada masyarakat majemuk terjadi apabila di masyarakat terjadi ...
a. dekadensi moral
b. kenaikan harga barang
c. kesenjangan sosial yang lebar
d. ketidakadilan
e. komunikasi yang macet
5.
Kemajemukan masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria budaya ditandai dengan adanya contoh berikut:
a. Salah satu etnis merupakan mayoritas bangsa Indonesia
b. Kebebasan melakukan hubungan amalgamasi antar etnis di berbagai wilayah.
c. Sering terjadi pertentangan antar etnis.
d. Tidak ada etnis yang mayoritas dan minoritas.
e. Diakuinya keberadaan berbagai etnis beserta komunitasnya.
6.
Adanya kemerosotan integritas atau hancurnya kesatuan kelompok:
a. Disorganisasimoral
b. Disintegrasi sosial
c. Diskualifikasi
d. Kemerosotan
e. Kecemburuan
7.
Kemudahan seseorang untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas hidup:
a. Life Chesser Sosial
b. Life Style
c. Life Skill
d. Kemudahan
e. Kemurahan Sosial
8.
Setiap pekerjaan merupakan bagian dari struktur masyarakat, karena ...
a.sasarannya
b. pelakunya
c. fungsinya
d. prosesnya
e. gejalanya
9.
“Perempuan toh akhirnya ke dapur juga”, adalah pandangan gender berdasarkan faktor:
a. Agama
b. Sosial
c. Ekonomi
d. Budaya
e. Politik
10.
Pola tindakan masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status
dan peranan sosial akan muncul secara ...
a. buatan
b. paksaan
c. himbauan
d. keharusan
e. otomatis
PENUTUP

Kembali Anda telah menyelesaikan Modul! Selamat untuk usaha Anda! Anda tentunya telah mendapatkan pemahaman dan pengertian yang mendalam dari bahasan Modul ini. Semoga! Jika sekiranya Anda masih belum paham benar, cobalah baca kembali berulang-ulang. Anda dapat juga berdiskusi dengan teman, atau membaca buku dari sumber-sumber lain, boleh juga bertanya kepada guru bina Anda.
Selamat sekali lagi untuk Anda! Semoga usaha dan hasil belajar Anda selalu sukses.
Rangkuman
1.
Pengertian Kelas Sosial atau Golongan Sosial. Istilah kelas sosial mempunyai arti yang relatif. Istilah kelas sosial lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial berdasarkan atas kriteria ekonomi.
2.
Pembagian Kelas Sosial atau Golongan Sosial.
a.
berdasarkan status ekonomi.

-
Aristoteles :
golongan sangat kaya
golongan kaya
golongan miskin

-
Karl Marx :
golongan kapitalis
golongan menengah
golongan proletar

-
Pelapisan Masyarakat Amerika:



Kelas atas Lapisan atas
Kelas atas lapisan bawah
Kelas menengah lapisan atas
Kelas menengah lapisan bawah
Kelas bawah lapisan atas
Kelas bawah lapisan bawah

-
Pelapisan Masyarakat Eropa:



Kelas puncak
Kelas menengah berpendidikan dan kelas menengah ekonomi
Kelas pekerja
Kelas bawah
b.
berdasarkan status sosial
Adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.

Misalnya:
Kasta di Bali, berdasarkan gelar mendapatkan penghormatan yang berlainan
c.
berdasarkan status Politik
Adanya perbedaan berdasarkan wewenang dan kekuasaan.
Kelas Eksekutif
Kelas Legislatif
Kelas Yudikatif
3.
Pengertian Status Sosial.
Status/kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat berkaitan dengan hak dan kewajibannya.
4.
Cara memperoleh Status.
Ascribed Status : diperoleh sejak lahir
Achieved Status : diperoleh dengan usaha/sengaja
Assigned Status : diperoleh dari kombinasi Ascribed & Achieved Status
5.
Akibat yang ditimbulkan dari Status Sosial
Konflik Status: pertentangan karena statusnya
a. Konflik status bersifat individual
b. Konflik status antar individu
c. Konflik status antar kelompok
6.
Pengertian Peranan Sosial
Tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan/status.
7.
Konflik Peranan
Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya.
8.
Tiga cakupan Peranan Sosial
1. Norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
2. Konsep tentang apa yang dapat dilakukan
3. Perilaku individu yang penting dalam struktur sosial
9.
Fungsi Peranan sosial
1. mempertahankan kelangsungan struktur sosial
2. membantu mereka yang tidak mampu
3. sarana aktualisasi diri
10.
Pengaruh Diferensiasi Sosial
-
Kemajemukan Sosial
Pengelompokkan masyarakat berdasarkan ras, etnis, klen, agama, dsb
-
Heterogenitas
Berdasarkan profesi/pekerjaan
Berdasarkan jenis kelamin
11.
Pengaruh Stratifikasi Sosial
Timbulnya pelapisan sosial, kelas sosial atau golongan sosial
Tindakan-tindakan warga masyarakat
Munculnya life chesser : kemudahan hidup
life style : gaya hidup
12.
Hal-hal yang muncul sebagai akibat adanya perbedaan status sosial dan peranan sosial.
-
Pola tindakan positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. 
-
Pola tindakan negatif, jika tindakan warga masyarakat tidak terintegratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. 
-
dampak negatif pengaruh perbedaan peran dan status sosial:
a. Konflik
b. Disintegrasi sosial

3 comments:

Anonymous said...

Thanks gan. Bermanfaat banget blognya. Hahahahaha. :33 :34

Alisa on November 13, 2012 at 2:42 PM said...

Boleh tau sumber yang diambil dari tingkatan dan kelas sosial ekonomi tidak? kalo iya boleh di share dong,, lagi butuh refernsi nihhh, terima kasih

Anonymous said...

Kelas sosial boleh di beda-bedakan tetapi kami umat muslim tetap satu hati dan satu kelas menuju kebenaran :22

Post a Comment

ShareThis

 

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


Blog Archive


let's learn to share Copyright © 2010 Check Google Page Rank