SERADHA
PENGERTIAN MOKSA
Moksa adalah suatu sradha dalam Agama Hindu, yang merupakan tujuan hidup tertinggi agama hindu .
Moksa berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Muc = membebaskan atau melepaskan Dengan demikian Moksa berarti: “Kelepasan dan Kebebasan”. MOKSA merupakan terlepasnya Atman dari belenggu Maya ( bebas dari pengaruh Karma dan Punarbawa ).
Moksa bersifat Nirguna tidak ada bahasa manusia yang dapatmenjelaskan bagaimana sesungguhnya alam Moksa itu. Alam moksa hanya dapat dirasakan oleh orang yang dapat mencapainya.
Yang dimagsud kebebasan dalam ajaran Moksa adalah terlepasnya Atma dari ikatan Maya, sehingga dapat menyatu dengan Brahman. Bagi orang yang telah mencapai moksa berarti mereka telah mencapai alam Sat Cit Ananda, yaitu kebahagiaan yang tertinggi.
Jalan yang ditunjuk oleh Ajaran Agama untuk mencapai moksa adalah Catur Marga Yoga. Di dunia ini atau pada kehidupan ini kita dapat pula mencapai moksa dengan membebaskan diri dari Tri Guna.
TINGKATAN MOKSA
Moksa dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu: Samipya, Sarupya, Salokya, Sayujya
1. Samipya
Adalah kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia ini. Hal ini dapat dilakukan oleh para Yogi dan Maha Resi.
2. Srupya
Merupakan moksa yang didapatkan seseorang di dunia ini karena kelahiranya. Kedudukan atman merupakan pencerminan dari kemahakuasaan Tuhan, seperti halnya Sri Rama, Buddha Gautama, dan Sri Kresna. Walaupun Atma telah mengambil perwujudan tertentu namun ia tidak terikat oleh segala sesuatu yang ada di dunia ini.
3. Slokya
Adalah suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh Atma, di mana Atma itu telah telah berada di posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Dalam keadaan seperti ini dapat dikatakan Atman telah mencapai tingkatan Dewa yang merupakan manifestasi dari Tuhan itu sendiri.
4. Saijya
Adalah suatu tingkatan bebebasan yang tertinggi dimana Atman telah dapat bersatu dengan Tuhan Yana maha Esa ( Brahman ). Dalam keadaan seperti inilah sebutan “Brahman Atman Aikyam” yang artinya, Atman dan Brahman sesungguhnya tunggal.
Istilah lain yang digunakan untuk mengklarifikasikan tingkat-tingkat Moksa yaitu: Jiwa Mukti, Wideha Mukti( Karma Mukti), dan Purna Mukti.
Jiwa Mukti
Wideha Mukti(Karma Mukti)
Purna Mukti
PERBEDAAN ORANG YANG TELAH MENCAPAI JIWA MUKTI DENGAN KALANGAN MASYARAKAT BIASA
Orang yang telah mencapai Jiwa Mukti dalam hidupnya tidak lagi terikat pada gelombang kehidupan di dunia ini. Bagi mereka segala perbuatanya yang dilakukan dipandang sebagai pemujaan kepada Tuhan Yang maha Esa dan bagi orang-orang yang telh mencapai Jiwa Mukti, segala perbuatanya akan menjadi ibadah.
Sedangkan bagi masyarakat kebanyakan yang belum mencapai kesadaran Jiwa Mukti, maka semua yang dikerjakanya merupakan sesuatu yang masih terikat dengan hasilnya.
JALAN UNTUKMENCAPAI MOKSA
Catur Marga Yoga, yang bagian-bagianya adalah:
1. Bhakti Marga Yoga : Kata “Bhakti” Berarti taat, sujud, menyembah, dan kasih. Berarti Bhakti marga adalah mencapai Moksa dengan jalan cinta kasih dan persembahan.
2. Karma Marga Yoga : Adalah cara mencapai Moksa dengan perbuatan atau kebajikan tanpa pambrih.
3. Jenana Marga Yoga : “Jenana” artinya kebijaksanaan filsafat (pengetahuan). Yoga berasa dari urat kata “Yuj” artinya menghubngkan diri. Jadi kesimpulanya adalah jalan mencapai Moksa dengan cara mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.
4. Raja Marga Yoga : Merupakan suatu jalan Mistik untuk mencapai keepasan atau Moksa. Adapun tiga jalan yang ditempuh oleh para Raja Yogin, diantaranya: - Tapa Brata, -Yoga, dan –Samadhi.
8 TAHAPAN YOGA UNTUK MENCAPAI MOKSA ANTARALAIN
1. Yama
Merupakan larangan yang harus dilakukan oleh seseorang dari segi jasmani. Misal, dilarang membunuh (Ahimsa), dilarang berbohong (Satya) pantang menginginkan sesuatu yang bukan miliknya ( Asteya ) pantang berhubunga seksual ( Brahmacari) dan tidak menerima pemberian dari orang lain ( Aparigraha).
2. Nyama
Yaitu pengendalian diri yang lebih bersifat rohani, misalnya SAUCA ( tetap suci lahir batin ), SANTOSA ( selalu puas dengan apa yang datang ), SWADHIYAYA (mempelajari kitab-kitab keagamaan, ISWARA PRANIDHANA (Mempelajari kitab-kitab keagamaan) ISWARA PRANIDHANA ( selalu bhakti kepada tuhan ) dan TAPA ( tahan uji ).
3. Asana
Sikap duduk yang menyenangkan teratur dan disiplin.
4. Pranayama
Mengantur pernapasan sehingga menjadi sempurna melalui tiga jalan, yaitu PURAKA ( menarik nafas ), Kumbhaka ( Menahan napas ), RECAKA ( mengeluarkan nafas ).
5. Pratyahara
6. Dharana
Usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan sasaran yang diinginkan.
7. Dhayana
Pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan terhadap satu objek. Dhyana dapat dilakukan terhadap istadewata.
8. Samaddhi
Penyatuan Atman ( sang diri sejati dengan Brahman )
TAMBAHAN
Pada Asana = Sikap badan berdiri
Asana = Sikap badan duduk
Dajrasana = Sikap duduk wanita
Beberapa sikap-sikap dalam Yoga.
Sirsasana = Berdiri dengan kepala
Pascimatasana = Dengan cium lutut
Sarpangga Asana = gerakan sikap lilin ( serakan seperti sirvi ( ular))
Halaasana = Sikap seperti bajak
Bujangga Asana = Sikap seperti ular kobra
Salaba Asana = sikap seperti belalang
Mayara Asana = bertumpu dengan tangan, badan melayang ( mirip pesawat )
Tri Karana
Janana Bhyudreka = mencapai satu kelepasan dengan belajar filsafat atau tatua-tatua. “Filsafat”= ilmu yang mencari kebenaran secara hakiki/ sedalam-dalamya.
Indriya Yoga Marga = Jalan mencapai moksa dengan mengendalikaan diri.
Tresna Dasaksaya = Jangan terikat oleh hasil baik dan buruk, tapi membebaskan diri dari kedua hal tersebut.
Ada 2 konsep meyakini keberadaan Tuhan:
Transedent = Keadaan dimana seseorang menganggap Tuhan ada diluar, sehingga dibuatkan Pretime-pretime, Pelinggih-pelinggih dan sebagainya.
Imanen = Adalah konsep yang mengangap Tuhan tidak ada dimana-mana melainkan ada didalam diri kita masing-masing.