IMPERIALISME MODERN
1. Asal Muasal lahirnya Imperialisme Modern
Imperialisme terjadi dari timbulnya kapitalisme yang merupakan aliran di bidang ekonomi yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal/kapital yang banyak yang ditanamkan dalam berbagai usaha. Pada kapitalisme kuno, kapitalis (pemilik modal) yang kaya raya hanya merupakan pedagang perantara yang berkembang misalnya di Italia antara abad XIII – XIV di kota-kota dagang Venesia, Genoa dan lain-lain.
Kapitalisme modern muncul sejak revolusi industri, kapitalis merupakan produsen dan sekaligus pedagang dan distributor. Sebagai produsen mereka membutuhkan bahan mentah maupun bahan baku untuk industri serta pasar. Mereka mendesak pemerintah untuk mencari tanah jajahan guna memenuhi kebutuhan bahan mentah dan pasar tersebut sehingga lahirlah Imperialisme Modern.
Dahulu fungsi tanah jajahan itu hanya untuk dikeruk keuntungannya. Imperialisme semacam ini disebut Imperialisme Tua (kuno). Namun kemudian sejak tahun 1870 di Indonesia berkembang Imperialisme Modern, sebab :
- Indonesia menjadi negeri pengambilan bekal hidup.
- Indonesia menjadi negeri pengambilan bahan-bahan mentah untuk pabrik Eropa.
- Menjadi negeri penjualan dari hasil produksi.
- Menjadi tempat penanaman modal asing.
Sejak saat itu Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing, politik ini disebut Politik Pintu Terbuka. Banyak Negara yang menanamkan modalnya seperti, Belanda, Inggris, Amerika, Jepang, Belgia dan masih banyak lagi. Dengan demikian Imperialisme Indonesia telah bersifat Internasiona, dimana modal asing terutama ditanamkan dan dikembangkan dalam sector pertanian, karet, the, tembakau, kopi, dan pertambangan minyak bumi dll.
Imperialisme berasal dari kata imperare artinya memerintah/menguasai. Daerah kekuasan disebut imperium. Imperialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Semakin luas daerah yang dikuasai semakin kuat dan masyurlah negara dan rajanya. Imperialisme dibedakan menjadi imperialisme kuno dan modern. Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudra oleh Spanyol dan Purtugis akhir abad15 dan 16 semboyan imperialisme kuno adalah "3G" gold (mencari kekayaan yang berupa emas), gospel (menyebarkan agama Nasrani), glory (kejayaan negara dan raja)
Imperialisme modern berkembang sejak revolusi industri abad 18. Motivasi imperialisme modern bertumpu pada industrialisasi, dan kemajuan dibidang ekonomi. Lahirnya sesudah revolusi industry.
2. Faktor Pendorong dan Penghambat Imperialisme Modern
- Empat faktor pendorong imperialisme modern yaitu:
1. berkepentingan dengan penanaman modal (investasi)
2. memasarkan hasil industri
3. memperoleh bahan baku
4. kelebihan penduduk Eropa
- Factor penghambat Imperialisme Modern :
1. Pemikiran masyarakat suatu Negara yang masih kuno dan tidak bisa menerima perubahan.
2. Rasa nyaman dan aman dengan keadaan ekonomi yang sedang dirasakan.
3. Memiliki pandangn bahwa dengan merubah lagi system ekonomi, maka akan mengalami penyesuaian lagi.
3.Akibat yang dirasakan masyarakat dengan adanya Imperialisme Modern
Masyarakat dunia dan Indonesia sama-sama mendapatkan dampak positif dan negativenya :
Dampak Positive :
- Terjadi peningkatan SDM dalam bidang teknologi.
- Memiliki keterampilan yang lebih beragam karena bekerja sama dengan orang luar.
- Banyak maslah Indonesia yang dibantu dengan adanya kerjasama dibidang modal asing.
Dampak Negative :
- Pengangguran bertambah, karena lahan kerja mereka sudah digantikan dengan mesin.
- Dengan mudah bangsa lain, mengambil hasil bumi karena modal sudah ditanamkan.
- Negara kita menjadi objek sasaran pemasaran hasil produksi, sehingga menjadi masyarakat/bangsa yang konsumtif.
0 comments:
Post a Comment